Kemahasiswaan & Alumni UHB

HIMANES Universitas Harapan Bangsa Sukses Gelar Webinar Nasional “Emergency Management of Pain in Anesthesia”

Bagikan :

Purwokerto – Dalam rangka memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa serta tenaga kesehatan di bidang anestesiologi, Himpunan Mahasiswa Anestesi (HIMANES) Universitas Harapan Bangsa (UHB) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional bertajuk “Emergency Management of Pain in Anesthesia” dengan tema “Optimalisasi Penatalaksanaan Nyeri dalam Kondisi Emergensi pada Praktik Anestesiologi.” Acara ilmiah ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti lebih dari +600ribu peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, baik dari kalangan tenaga kesehatan profesional maupun mahasiswa vokasi dan sarjana terapan keperawatan anestesiologi.

Penatalaksanaan nyeri merupakan salah satu aspek penting dalam praktik anestesiologi dan keperawatan perioperatif. Di era modern ini, tenaga kesehatan dituntut untuk mampu melakukan penanganan nyeri secara cepat, tepat, dan berbasis bukti ilmiah, terutama dalam situasi gawat darurat. Melihat pentingnya hal tersebut, HIMANES Universitas Harapan Bangsa berinisiatif mengadakan kegiatan ilmiah berskala nasional sebagai wadah untuk memperdalam pemahaman serta memperkuat kolaborasi antarprofesi kesehatan.

Ketua pelaksana kegiatan, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa webinar ini diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa dan tenaga medis untuk mengasah kemampuan klinis serta memperbarui pengetahuan dalam menghadapi kondisi-kondisi emergensi yang melibatkan manajemen nyeri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi HIMANES dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan di Indonesia.

Webinar dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh perwakilan dosen pembina HIMANES sekaligus Ketua Pelaksana dalam kegiatan Webinar Anestesi Nasional 2025, yang turut memberikan apresiasi atas semangat mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan ilmiah berskala nasional. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari empat narasumber berkompeten di bidang anestesiologi dan keperawatan.

Sesi pertama menghadirkan dr. Said Shofwan, Sp.An, FIPP, FIPM, seorang ahli anestesiologi yang membawakan topik “Tatalaksana Emergency Pain Management Pasca Operasi.” Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara mendalam mengenai prinsip-prinsip pengelolaan nyeri akut pascaoperasi, teknik intervensi, serta pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis yang dapat diterapkan dalam kondisi emergensi. Materi ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana tenaga medis dapat menjaga kenyamanan pasien sekaligus mencegah komplikasi nyeri kronik.

Dilanjutkan dengan pembicara kedua, Mohamad Syah Insyah, A.M.K., M.St.Kes., yang menyampaikan materi “Pendekatan Evidence-Based dalam Nyeri Akut di Asia dan Eropa.” Beliau menekankan pentingnya penggunaan data ilmiah dan hasil penelitian terkini dalam menentukan intervensi yang efektif, sekaligus membandingkan praktik penanganan nyeri di berbagai negara. Materi ini memperkaya pemahaman peserta terhadap perkembangan global dalam bidang anestesi dan manajemen nyeri.

Sesi ketiga diisi oleh Willis Sukmaningtyas, SST., S.Kep., Ns., M.Kes., yang membahas “Peran Penata Anestesi dalam Kegawatdaruratan Nyeri di Unit Gawat Darurat.” Melalui paparannya, beliau menguraikan langkah-langkah strategis yang harus dilakukan oleh tenaga anestesi dalam menangani pasien dengan nyeri akut di IGD, termasuk penilaian nyeri, pemberian analgesik, dan kolaborasi dengan tim medis lainnya.

Sebagai penutup, Peta Sugiarso, S.Kep., Ners., M.Kep., memberikan materi tentang “Peran Perawat dalam Manajemen Non Farmakologis Nyeri Pasca Operasi.” Beliau menggarisbawahi pentingnya intervensi nonfarmakologis seperti relaksasi, distraksi, terapi musik, dan teknik pernapasan dalam mendukung pemulihan pasien. Materi ini menjadi pelengkap dari pembahasan sebelumnya dengan menyoroti aspek keperawatan holistik yang berpusat pada pasien.

Kegiatan ini terbuka untuk berbagai kalangan, meliputi dokter spesialis anestesiologi, penata anestesi level 1 hingga 6, perawat vokasi, mahasiswa sarjana terapan keperawatan anestesiologi, serta tenaga medis dan mahasiswa kesehatan lainnya. Menariknya, peserta tidak hanya berasal dari Universitas Harapan Bangsa, tetapi juga dari berbagai perguruan tinggi dan institusi kesehatan di seluruh Indonesia. Antusiasme peserta terlihat dari interaksi aktif selama sesi diskusi. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan kritis dan berbagi pengalaman klinis, menciptakan suasana webinar yang interaktif dan penuh semangat belajar. Moderator pun berhasil menjaga alur diskusi tetap dinamis, sehingga setiap sesi berlangsung efektif dan bermanfaat.

Setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini memperoleh sertifikat SKP resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta materi seminar dari para narasumber. Pendaftaran dilakukan melalui tautan daring dan pembayaran melalui rekening resmi HIMANES Universitas Harapan Bangsa. Biaya partisipasi dibedakan menjadi Rp70.000 untuk tenaga kesehatan dan Rp35.000 untuk mahasiswa, dengan syarat memiliki akun LMS untuk verifikasi peserta.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama HIMANES dengan Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kolegium Penata Anestesi (LPPPA), serta didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dukungan berbagai pihak ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik keperawatan anestesiologi di Indonesia. Melalui Webinar Nasional HIMANES 2025, diharapkan seluruh peserta dapat memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi klinis, dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktik nyata di lapangan. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi HIMANES Universitas Harapan Bangsa untuk terus berperan aktif sebagai wadah akademik yang progresif, inovatif, dan berorientasi pada pengembangan profesionalisme di bidang anestesiologi.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, HIMANES tidak hanya membuktikan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam menciptakan perubahan positif di dunia medis. Semangat kolaborasi dan keilmuan yang tercipta diharapkan dapat terus berlanjut dalam kegiatan-kegiatan ilmiah berikutnya yang inspiratif dan berdampak nyata bagi masyarakat luas.